Members

Blog Posts

The Truth of Miracles MythBusting and Facts

Posted by Khalid Shaikh on September 29, 2024 at 9:21am 0 Comments

More over, the content of A Class in Wonders diverges significantly from old-fashioned Religious doctrines and different established spiritual teachings. While it uses Religious terminology and methods, the course often reinterprets and redefines these terms with techniques which are irregular with their main-stream meanings. For example, the course gifts a metaphysical worldview that emphasizes the illusory character of the product earth, teaching that the bodily market and all its activities… Continue

FIFA Jadi Pengurus Piala Dunia Internasional


Kualifikasi Piala Dunia FIFA



Mulai sejak Piala Dunia ke-2 di tahun 1934, kontes penyisihan sudah digelar di atas lapangan serupa invitasi final. Kejuaraan ini diselenggarakan dalam enam zone benua FIFA (Afrika, Asia, Amerika Utara, tengah dan Karibia, Amerika Selatan, Oseania, serta Eropa), yang dimonitor oleh federasi semasing. Buat tiap-tiap pertandingan, FIFA putuskan jumlah daerah yang diserahkan ke semasing zone benua, kebanyakan berdasar di kebolehan relatif team-team dalam liga.

Kualifikasi Piala Dunia diawali tercepat 3 tahun serta selambatnya 2 tahun sebelumnya invitasi final. Pola pertandingan kwalifikasi ini tidak serupa antarkonfederasi. Rata-rata, satu atau dua tempat dikasihkan ke juara kompetisi pemilihan (play-off) antarbenua. Menjadi contoh, juara area Oseania dan rangking ke-5 zone Asia tanding merebutkan satu tempat dalam kwalifikasi Piala Dunia 2010. Semenjak Piala Dunia 1938 dll, negara tuan-rumah secara automatis sukses ke kompetisi final. Hak ini pun diserahkan kepada juara bertahan pada Piala Dunia 1938 sampai 2002, akan tetapi mulai sejak Piala Dunia FIFA 2006 dan sejumlahya, juara bertahan diwajibkan untuk ikuti kwalifikasi. Brasil, juara Piala Dunia 2002, merupakan juara bertahan pertama kali yang ikut pula dalam laga penyisihan.


Turnamen Final Piala Dunia


Pemain Brasil Djalma Santos (kiri), Pelé (tengah menangis) serta Gilmar sehabis memenangi Piala Dunia 1958. Pertandingan final sekarang ini dituruti oleh 32 timnas yang bersaing lebih dari sebulan di negara tuan-rumah. Ada dua sesi dalam kompetisi final, yaitu tahap kualifikasi kelompok serta tahap luruh.

Pada sesi eliminasi kelompok, team bertanding dalam delapan kelompok, dengan semasing kelompok terdiri dari 4 klub. Delapan klub favorit, termaksud tuan-rumah, diputuskan dengan pakai rumus yang menurut Posisi Dunia FIFA dan/atau tampilannya di Piala Dunia paling akhir, setelah itu masing-masingnya ditempatkan ke group terpisah. Team-team yang lain dipisah ke pot tidak serupa, umumnya pembagian ini disinkronkan dengan persyaratan geografis, dan klub di semasing pot diambil dengan random buat ditempatkan ke delapan kelompok. Mulai sejak 1998, udah diusahakan buat meyakinkan kalau tidak ada kelompok yang berisi lebih pada dua klub Eropa atau lebih satu team dari masing-masing liga.

Masing-masing group tanding dengan struktur pertandingan melingkar; tiap club direncanakan buat permainkan tiga kompetisi menentang klub yang lain dari kelompok yang serupa. Biar adil untuk ke-4 klub, perputaran paling akhir kompetisi di semasing group diskedulkan di saat yang bertepatan. Dua team paling atas dari tiap group maju ke set luruh. Point dipakai untuk tentukan posisi club dalam kelompok. Mulai sejak 1994, tiga point dibutuhkan untuk jadi juara, dengan 1 permainan sama imbang serta tidak ada kekalahan (awal kalinya, juara terima dua point).

Peringkat masing-masing club di tiap-tiap group dipastikan seperti berikut:

  • Jumlah point terpilih dalam laga kelompok
  • Selisih gol terpilih dalam kompetisi kelompok
  • Jumlah gol terhebat yang diciptakan dalam laga kelompok
  • Jika lebih satu team memperoleh rangking yang serupa, karena itu rangking mereka akan diputuskan melalui cara:
  • Jumlah point terhebat dalam kompetisi bertemu di antara club-club berkaitan
  • Selisih gol terbaik dalam laga bertatapan di antara klub-klub berkaitan
  • Jumlah gol terbaik yang dibuat dalam kompetisi berhadap-hadapan di antara club-club berkaitan
  • Jika ada club yang pointnya masih seimbang seusai mengaplikasikan syarat-syarat di atas, karenanya pemilihan posisi akan dipastikan dengan diundi oleh FIFA


Pada set tiada, club yang berhasil lolos main dengan metode tumbang; masing-masing team akan mainkan satu kompetisi dengan club yang lain, waktu perpanjangan dan beradu penalti dapat dipakai buat tentukan juara apabila dibutuhkan. Sesi ini mulai dengan perputaran 16 besar (atau perputaran ke-2 ), dengan juara di masing-masing group dapat hadapi posisi ke-2 dari group yang lain. Perputaran 16 diteruskan oleh perempat final, semi-final, dan pemilihan tempat ke-3 (dituruti oleh klub yang kalah pada semifinal), dan paling akhir yaitu perputaran final.


Proses Penyeleksian Tuan Rumah Piala Dunia


Awal mulanya, Piala Dunia digelar oleh beberapa negara yang diputuskan lewat konferensi FIFA. Penentuan lokasi ini kerap kali polemis lantaran Amerika Selatan dan Eropa, dua pusat kapabilitas pokok sepak bola, miliki jarak amat jauh dan perjalanannya habiskan waktu tiga minggu dengan kapal laut. Sebagai contoh, Piala Dunia pertama di Uruguay cuma dituruti oleh empat negara Eropa, itu juga seusai dihimpit oleh Presiden FIFA. Dua Piala Dunia seterusnya digelar di Eropa. Keputusan FIFA yang memutuskan Prancis jadi tuan-rumah Piala Dunia 1938 dikritik; beberapa negara Amerika Selatan udah sependapat jika posisi Piala Dunia bakal berganti-gantian di antara dua benua itu. Karena itu, Argentina dan Uruguay boikot Piala Dunia FIFA 1938.

Sejak 1958, untuk mengelak memboikot atau pro-kontra yang barangkali berlangsung di hari depan, FIFA mulai mengaplikasikan skema tuan-rumah bergiliran di antara Eropa serta Amerika, yang selalu dipakai sampai Piala Dunia FIFA 1998. Piala Dunia FIFA 2002, yang dipertunjukkan sama-sama oleh Korea Selatan serta Jepang, yakni Piala Dunia pertama-kali yang diadakan di Asia, serta hanya satu kejuaraan yang dituan rumahi oleh lebih satu negara. Afrika Selatan jadi negara Afrika pertama kali yang jadi tuan-rumah Piala Dunia di tahun 2010. Piala Dunia FIFA 2014 digelar di Brasil, kali pertamanya diselenggarakan di Amerika Selatan sejak mulai 1978, serta jadi gelaran pertama-kali yang diadakan di luar Eropa kedua kalinya beruntun.

Saat ini, negara tuan-rumah diputuskan lewat pengambilan suara oleh Komite Eksekutif FIFA. Penyeleksian ini dikerjakan dengan gunakan mekanisme surat nada komplet. Federasi sepak bola nasional di negara yang pengin jadi tuan-rumah Piala Dunia terima "Kesepakatan Penyelenggaraan" dari FIFA, yang memaparkan berkaitan beberapa langkah dan prasyarat yang wajib dipenuhinya oleh negara calon. Perserikatan sepak bola yang ajukan penyalonan pun terima sebuah formulir berbentuk verifikasi sah dari sang pencalon. Selanjutnya, panitia yang dipilih oleh FIFA bakal berkunjung negara calon tuan-rumah untuk menilainya apa negara itu penuhi syarat untuk jadi tuan-rumah Piala Dunia, dan selanjutnya membuat laporan untuk diantarkan di Komite Eksekutif FIFA. Meskipun demkian, ada kondisi saat tuan-rumah Piala Dunia kedepan dikabarkan di jam yang berbarengan, misalkan dalam penentuan tuan-rumah Piala Dunia 2018 serta 2022, yang masing-masingnya dikasihkan ke Rusia serta Qatar.

Untuk Piala Dunia 2010 dan 2014, penyelenggaraan kompetisi digilirkan antarkonfederasi, yang memungkinnya cuma negara dari liga dipilih (Afrika di 2010, Amerika Selatan di 2014) yang memiliki hak ajukan penyalonan untuk jadi tuan-rumah. Peraturan ini dikenalkan selesai tersedianya pro-kontra tentang kemenangan Jerman atas Afrika Selatan dalam penyeleksian tuan-rumah Piala Dunia 2006. Walau demikian, kebijaksanaan bergantian antarkonfederasi ini tak diaplikasikan sesudah Piala Dunia 2014. Oleh karenanya, tiap negara, terkecuali yang ada dalam federasi sebagai tuan-rumah kejuaraan awal mulanya, bisa ajukan diri jadi tuan-rumah Piala Dunia mulai 2018. Ini dikerjakan buat menghindar skenario sama sama dengan yang berlangsung dalam penentuan tuan-rumah Piala Dunia 2014, yang mana di waktu itu Brasil merupakan hanya satu negara yang mencalonkan diri dengan resmi.

Sejarah Rekor serta Statistik Piala Dunia


Rekor "seringkali tampil dalam Piala Dunia" digenggam oleh dua pemain; Antonio Carbajal dari Meksiko (1950-1966) serta Lothar Matthäus dari Jerman (1982-1998) sama sudah bermain dalam lima Piala Dunia. Matthäus pula jadi pemain yang kerap tanding dalam Piala Dunia, dengan 25 laga. Franz Beckenbauer dari Jerman Barat (1966-1974) yaitu cuma satu pemain yang udah dipilih jadi sisi Finals All-Star Kubus sejumlah 3 kali.

Di bulan November 2007, FIFA menginformasikan kalau semuanya anggota scuad juara Piala Dunia dari tahun 1930 hingga 1974 bakal dikaruniai medali kemenangan. Dengan begitu, Pelé dari Brasil jadi salah satu pemain yang sudah raih tiga medali kemenangan Piala Dunia (1958, 1962, dan 1970, meskipun dia tak turut bermain di final 1962 sebab cidera), sementara itu 20 pemain yang lain sudah mencapai dua medali kemenangan. Selama ini, enam pemain udah kumpulkan ke-3 macam medali Piala Dunia (emas untuk juara, perak untuk rangking ke-2, serta perunggu untuk status tiga); lima salah satunya datang dari klub Jerman Barat yang main dalam Piala Dunia 1966-1974, tergolong Franz Beckenbauer, dan yang satu kembali yakni Franco Baresi dari Italia (1982, 1990, 1994).

Pembuat gol paling banyak keseluruhannya dalam Piala Dunia ialah pemain Jerman Miroslav Klose (2002-2014), yang cetak 16 gol keseluruhannya. Pemain Brasil Ronaldo (1998-2006) ada di dalam urutan ke-2 jadi pembuat gol paling banyak, dengan keseluruhan 15 gol. Sedang di urutan ke-3 yaitu pemain Jerman Barat Gerd Müller (1970-1974), dengan keseluruhan gol 14 keseluruhannya. Di urutan ke-4 yakni pemain Prancis Just Fontaine, yang menggenggam rekor menjadi pembuat gol paling banyak pada suatu Piala Dunia; ke 13 golnya diciptakan dalam Piala Dunia 1958.

Mário Zagallo dari Brasil dan Franz Beckenbauer dari Jerman Barat yaitu cuma satu orang yang sudah jadi pemenang Piala Dunia baik jadi pemain atau jadi pelatih. Zagallo memenangi Piala Dunia bersama Brasil di tahun 1958 serta 1962 jadi pemain, serta pada 1970 selaku pelatih. Dan Beckenbauer menang di tahun 1974 menjadi kapten Jerman Barat dan pada 1990 sebagai pelatih. kumpulan situs paling gacor ialah salah satu pelatih yang pernah sempat memenangi dua Piala Dunia (1934 dan 1938). Beberapa pelatih Piala Dunia pada biasanya ialah masyarakat asli negara yang mereka latih.

Keseluruhannya, Jerman ialah klub yang kerap tanding dalam Piala Dunia, dengan keseluruhan 99 kompetisi. Sedang Brasil yakni club pada jumlah gol paling banyak, yaitu 210 gol. Ke-2 club ini pernah berbicara 2x dalam Piala Dunia, ialah dalam final Piala Dunia 2002 yang dimenangi Brasil, dan semi-final Piala Dunia 2014 yang dimenangi Jerman.

Views: 3

Comment

You need to be a member of On Feet Nation to add comments!

Join On Feet Nation

© 2024   Created by PH the vintage.   Powered by

Badges  |  Report an Issue  |  Terms of Service